
Asal usul Cap Go Meh dan tradisi khas yang meriah di Indonesia
Cap Go Meh adalah perayaan yang dirayakan oleh masyarakat Tionghoa di Indonesia sebagai bagian dari perayaan Imlek. Cap Go Meh sendiri berasal dari bahasa Hokkian yang artinya adalah “hari ke-15” dan diperingati pada hari ke-15 bulan pertama dalam penanggalan Imlek.
Asal usul Cap Go Meh sendiri berasal dari legenda kuno tentang kisah cinta antara Dewi Kwan Im dan Sam Poo Kong. Menurut legenda, Dewi Kwan Im adalah dewi cinta yang jatuh cinta pada Sam Poo Kong, seorang pangeran Tionghoa yang terkenal. Namun, cinta mereka tidak bisa direstui oleh Dewa Langit, sehingga mereka harus berpisah. Namun, Dewi Kwan Im meminta agar Sam Poo Kong mengunjunginya setiap tanggal 15 bulan pertama untuk merayakan cinta mereka. Dari sinilah tradisi Cap Go Meh bermula.
Tradisi Cap Go Meh sendiri sangat khas dan meriah di Indonesia. Pada hari tersebut, umumnya dilakukan berbagai kegiatan seperti pawai barongsai, barongsai air, serta acara pemujaan di klenteng. Selain itu, juga terdapat tradisi memecahkan telur untuk melambangkan keberuntungan, serta makanan khas seperti tahu pong dan kue keranjang yang disajikan sebagai tanda syukur.
Selain itu, pada Cap Go Meh juga terdapat tradisi pelepasan lampion yang melambangkan harapan dan doa-doa yang dihembuskan ke langit. Lampion-lampion tersebut dihias dengan berbagai warna dan dipasang di atas bambu yang tinggi. Para pengunjung bisa menyaksikan keindahan lampion-lampion yang melayang di langit malam, sambil berdoa dan mengucapkan harapan-harapan baik.
Dengan begitu, Cap Go Meh tidak hanya menjadi perayaan budaya bagi masyarakat Tionghoa di Indonesia, namun juga menjadi ajang untuk merayakan persatuan dan keberagaman di tanah air. Semoga tradisi Cap Go Meh terus bisa dilestarikan dan dirayakan oleh generasi mendatang.