
Dosis vaksin dengue perlu dipenuhi agar efektif miliki kekebalan DBD
Dengue fever, atau yang sering disebut DBD, merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti. Penyakit ini dapat menyebabkan gejala ringan hingga berat, bahkan dapat berujung pada kematian jika tidak ditangani dengan cepat dan tepat. Oleh karena itu, vaksinasi menjadi salah satu langkah penting dalam upaya pencegahan penyakit ini.
Vaksin dengue pertama kali diperkenalkan pada tahun 2015 dan telah terbukti efektif dalam mencegah penyakit ini. Namun, agar vaksin ini efektif dalam memberikan kekebalan terhadap virus dengue, dosis yang diberikan harus dipenuhi sesuai dengan yang direkomendasikan oleh ahli kesehatan.
Menurut World Health Organization (WHO), vaksin dengue diberikan dalam tiga dosis yang harus diberikan dengan selang waktu tertentu. Dosis pertama diberikan pada bulan ke-0, dosis kedua pada bulan ke-6, dan dosis ketiga pada bulan ke-12. Dengan memenuhi ketiga dosis vaksin ini, diharapkan tubuh dapat mengembangkan kekebalan terhadap virus dengue dan mampu melindungi diri dari penyakit tersebut.
Namun, tidak semua orang bisa mendapatkan vaksin dengue ini. Vaksin ini hanya direkomendasikan untuk orang yang berusia 9-45 tahun dan tinggal di daerah endemis dengue. Selain itu, vaksin ini juga tidak dianjurkan untuk orang yang memiliki riwayat alergi terhadap komponen vaksin atau memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah.
Dengan memahami pentingnya pemenuhan dosis vaksin dengue ini, diharapkan masyarakat dapat lebih aware terhadap upaya pencegahan penyakit DBD. Selain vaksinasi, langkah-langkah pencegahan lain seperti menghindari gigitan nyamuk, menjaga kebersihan lingkungan, dan mengenakan pakaian yang menutupi tubuh juga perlu dilakukan untuk mengurangi risiko penularan penyakit ini.
Sebagai masyarakat yang peduli terhadap kesehatan diri dan orang lain, mari bersama-sama mendukung program vaksinasi dengue ini dan memastikan bahwa dosis vaksin yang diberikan sesuai dengan yang direkomendasikan. Dengan begitu, kita dapat mencegah penularan penyakit DBD dan menjaga kesehatan masyarakat secara keseluruhan. Semoga dengan langkah-langkah ini, kita dapat menciptakan lingkungan yang lebih sehat dan bebas dari penyakit. Terima kasih.