
Kemenpar diharap buat “blue print” bagi desa peraih penghargaan dunia
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenpar) Indonesia diharapkan dapat membuat “blue print” bagi desa-desa yang telah meraih penghargaan dunia. Hal ini merupakan langkah penting untuk menjaga keberlanjutan dan meningkatkan potensi pariwisata di desa-desa yang telah sukses dalam membangun destinasi wisata yang unik dan menarik.
Desa-desa di Indonesia memiliki potensi besar untuk menjadi destinasi wisata yang menarik bagi wisatawan lokal maupun mancanegara. Beberapa desa telah berhasil meraih penghargaan dunia, seperti Desa Wisata Candirejo di Jawa Tengah yang meraih penghargaan UNWTO Award for Innovation in Tourism in 2016. Keberhasilan desa-desa ini tidak hanya memberikan dampak positif bagi masyarakat setempat, tetapi juga memberikan contoh bagi desa-desa lain untuk mengembangkan potensi pariwisata mereka.
Dengan adanya “blue print” dari Kemenpar, diharapkan desa-desa peraih penghargaan dunia dapat terus berkembang dan memberikan kontribusi yang lebih besar dalam industri pariwisata Indonesia. “Blue print” ini dapat berisi panduan dan strategi untuk meningkatkan infrastruktur pariwisata, mengembangkan produk wisata yang unik, meningkatkan kualitas pelayanan, serta mempromosikan destinasi wisata secara efektif.
Selain itu, Kemenpar juga dapat memberikan dukungan dalam hal pelatihan dan pendampingan bagi masyarakat desa yang terlibat dalam pengelolaan pariwisata. Dengan adanya bimbingan dan pembinaan dari pihak terkait, diharapkan desa-desa peraih penghargaan dunia dapat terus meningkatkan kualitas dan daya tarik destinasi wisata mereka.
Sebagai negara yang kaya akan kebudayaan dan alam, Indonesia memiliki potensi besar untuk menjadi destinasi wisata yang menarik bagi wisatawan dari seluruh dunia. Dengan adanya dukungan dan bimbingan dari Kemenpar, diharapkan desa-desa peraih penghargaan dunia dapat terus berkembang dan memberikan dampak positif yang lebih besar bagi pembangunan pariwisata Indonesia.