Ketahui demam kelinci, penyakit yang kasusnya melonjak di AS
Demam kelinci, atau yang dikenal juga dengan istilah rabbit fever, merupakan penyakit yang disebabkan oleh bakteri Francisella tularensis. Penyakit ini biasanya menular melalui gigitan serangga atau kontak dengan hewan yang terinfeksi, seperti kelinci, tupai, dan hewan pengerat lainnya.
Baru-baru ini, kasus demam kelinci di Amerika Serikat mengalami lonjakan yang cukup signifikan. Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC), jumlah kasus demam kelinci di AS mencapai angka tertinggi dalam 25 tahun terakhir. Hal ini menimbulkan kekhawatiran akan penyebaran penyakit ini di masyarakat.
Gejala demam kelinci umumnya mirip dengan gejala flu, seperti demam, menggigil, sakit kepala, kelelahan, dan nyeri otot. Gejala lain yang mungkin muncul termasuk pembengkakan kelenjar getah bening, ruam kulit, dan luka pada kulit di tempat masuknya bakteri.
Penting untuk segera mendeteksi dan mengobati demam kelinci karena penyakit ini dapat berkembang menjadi kondisi yang lebih serius jika tidak ditangani dengan cepat. Dokter biasanya akan melakukan tes darah atau tes lainnya untuk mendiagnosis infeksi ini.
Untuk mencegah penyebaran demam kelinci, ada beberapa langkah yang dapat diambil, seperti menghindari kontak dengan hewan yang terinfeksi, menggunakan perlindungan saat berada di daerah yang rentan terhadap penyakit ini, dan mencuci tangan dengan benar setelah berinteraksi dengan hewan.
Kasus demam kelinci yang melonjak di Amerika Serikat menjadi peringatan bagi kita semua untuk selalu waspada terhadap penyakit menular, terutama yang disebabkan oleh bakteri atau virus. Kesehatan dan kebersihan diri serta lingkungan sekitar sangatlah penting untuk mencegah penyebaran penyakit-penyakit berbahaya seperti demam kelinci ini. Semoga dengan kesadaran dan tindakan yang tepat, kita dapat mencegah penyebaran penyakit ini dan menjaga kesehatan kita serta keluarga.