Praktisi kesehatan: Naiknya kasus DBD berkaitan dengan perubahan cuaca
Musim hujan kerap kali dihubungkan dengan meningkatnya kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Indonesia. Praktisi kesehatan mengungkapkan bahwa perubahan cuaca yang terjadi saat musim hujan dapat mempengaruhi penyebaran virus DBD.
DBD merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti. Gejala DBD meliputi demam tinggi, nyeri otot dan sendi, serta ruam kulit. Jika tidak ditangani dengan cepat, DBD dapat menyebabkan komplikasi serius bahkan kematian.
Menurut dr. Adi, seorang dokter spesialis penyakit infeksi, perubahan cuaca yang terjadi selama musim hujan dapat mempengaruhi perkembangan nyamuk Aedes aegypti. “Pada musim hujan, suhu udara yang lembab dan curah hujan yang tinggi menciptakan lingkungan yang ideal bagi nyamuk Aedes aegypti untuk berkembang biak. Hal ini menyebabkan peningkatan jumlah nyamuk yang menjadi vektor penularan virus DBD,” jelas dr. Adi.
Selain itu, praktisi kesehatan juga menyebutkan bahwa perubahan cuaca dapat mempengaruhi pola hidup manusia. “Selama musim hujan, orang cenderung lebih sering berada di dalam rumah atau tempat yang lembab, yang dapat menjadi tempat berkembang biaknya nyamuk Aedes aegypti. Selain itu, genangan air yang terjadi akibat curah hujan yang tinggi juga dapat menjadi tempat berkembang biaknya nyamuk,” tambah dr. Adi.
Untuk mencegah penyebaran DBD selama musim hujan, praktisi kesehatan menyarankan masyarakat untuk melakukan langkah-langkah pencegahan, seperti menghindari genangan air, menggunakan kelambu saat tidur, serta membersihkan tempat-tempat yang berpotensi menjadi sarang nyamuk. Selain itu, vaksinasi juga dapat menjadi cara efektif untuk melindungi diri dari virus DBD.
Dengan meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya pencegahan DBD selama musim hujan, diharapkan kasus DBD dapat dikurangi dan kesehatan masyarakat dapat terjaga. Praktisi kesehatan juga terus mengimbau masyarakat untuk selalu menjaga kebersihan lingkungan dan kesehatan pribadi guna mencegah penyebaran virus DBD.