Ahli bantah makan daging kambing tingkatkan risiko hipertensi
Sebuah studi baru-baru ini menunjukkan bahwa konsumsi daging kambing dapat meningkatkan risiko hipertensi pada seseorang. Namun, seorang ahli gizi menolak klaim tersebut dan menyatakan bahwa makan daging kambing tidak secara langsung menyebabkan hipertensi.
Menurut studi yang dilakukan oleh para peneliti di Universitas Swinburne di Australia, konsumsi daging kambing secara teratur dapat meningkatkan risiko seseorang terkena hipertensi. Mereka menemukan bahwa daging kambing mengandung tinggi asam lemak jenuh dan kolesterol, yang dapat mempengaruhi tekanan darah seseorang.
Namun, Dr. Fitriana, seorang ahli gizi dari Universitas Indonesia, membantah klaim tersebut. Menurutnya, meskipun daging kambing memang mengandung lemak jenuh dan kolesterol, hal itu tidak berarti bahwa konsumsinya akan langsung menyebabkan hipertensi.
Dr. Fitriana juga menekankan pentingnya pola makan seimbang dan gaya hidup sehat dalam mencegah hipertensi. Dia menyarankan agar konsumsi daging kambing dikonsumsi dengan bijak dan seimbang, serta diimbangi dengan konsumsi sayuran, buah-buahan, dan sumber protein lainnya.
Selain itu, penting untuk memperhatikan faktor-faktor risiko lainnya seperti obesitas, kurangnya aktivitas fisik, dan konsumsi garam berlebih. Dengan menjaga pola makan seimbang dan gaya hidup sehat, risiko hipertensi dapat diminimalkan.
Dalam hal ini, penting bagi masyarakat untuk tidak terlalu khawatir dengan klaim mengenai konsumsi daging kambing dan hipertensi. Yang terpenting adalah menjaga pola makan sehat dan gaya hidup seimbang untuk mencegah timbulnya masalah kesehatan seperti hipertensi.