Kadinkes tekankan Jabar fokus cegah lahirnya anak stunting baru
Kadinkes atau Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat, Dr. Berlian N. Napitupulu, menekankan pentingnya fokus untuk mencegah lahirnya anak-anak yang mengalami stunting di Jawa Barat. Stunting merupakan kondisi di mana anak mengalami pertumbuhan yang terhambat akibat kekurangan gizi dalam jangka panjang.
Menurut data yang diperoleh dari Survei Kesehatan Nasional (Riskesdas) tahun 2018, prevalensi stunting di Jawa Barat mencapai 24,5%. Angka ini menunjukkan bahwa masih banyak anak di Jawa Barat yang mengalami masalah gizi dan pertumbuhan yang tidak optimal. Oleh karena itu, Kadinkes Jawa Barat menginstruksikan seluruh tenaga kesehatan di daerah tersebut untuk meningkatkan upaya pencegahan stunting.
Berbagai langkah telah dilakukan oleh Dinas Kesehatan Jawa Barat untuk mencegah lahirnya anak-anak yang mengalami stunting. Salah satunya adalah dengan memberikan edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya pola makan sehat dan gizi yang seimbang. Selain itu, Kadinkes juga mendorong program-program kesehatan ibu dan anak, seperti pemberian makanan tambahan bagi balita yang berisiko mengalami stunting.
Selain itu, Kadinkes Jawa Barat juga memperkuat kerjasama dengan berbagai pihak terkait, seperti Dinas Sosial, Dinas Pendidikan, dan organisasi masyarakat, untuk bersama-sama mengatasi masalah stunting ini. Dengan kerjasama yang baik antara pemerintah dan masyarakat, diharapkan dapat tercipta lingkungan yang sehat dan mendukung pertumbuhan optimal bagi anak-anak di Jawa Barat.
Dengan adanya perhatian dan komitmen yang tinggi dari Kadinkes Jawa Barat, diharapkan angka stunting di provinsi ini dapat terus menurun dan anak-anak dapat tumbuh kembang dengan baik. Semua pihak diharapkan dapat bekerja sama dan berperan aktif dalam upaya pencegahan stunting ini, agar generasi masa depan Jawa Barat dapat tumbuh menjadi generasi yang sehat dan berkualitas.